DARIACEH: Menulis artikel secara kreatif baik untuk blog sendiri maupun untuk menembus media online terkemuka terkadang memang susah-susah gampang. Tips menulis kreatif juga sudah banyak Anda hafal, tetapi masih juga gagal. Bila itu yang Anda hadapi, coba baca tips menulis kreatif kami di bawah ini.
Dan tentu saja, bagi yang punya nama besar hal ini terdengar lebih gampang. Tetapi untuk penulis pemula yang belum punya nama tentu kebalikannya.
Untuk itu kita perlu memahami beberapa hal ini terlebih dahulu.
Pertama, media, baik media online maupun blog pribadi sekalipun punya orientasi bisnis. Ibarat toko, maka produk bagi media online dan blog adalah artikel. Bila artikel berkualitas, tentu akan banyak mendatangkan pengunjung. Hal ini akan berdampak pada peringkat media online tersebut.
Kedua, setidaknya ada dua hal yang membuat seseorang tertarik membaca sebuah artikel, yaitu karena nama besar penulis atau artikel yang menarik, dimulai dari judul.
Jika belum punya nama besar, maka seorang penulis harus berjuang membuat artikel yang menarik.
Bagi media online atau blog sekalipun, artikel yang menarik itu adalah yang sedang trending saat itu atau artikel yang terus dicari karena kebutuhan pembaca di mesin pencari seperti Google Search.
Contoh, untuk artikel trending seorang penulis bisa melihat isu-isu populer dari sejumlah media online. Langkah yang paling bagus dan cepat salah satunya adalah dengan memantau secara rutin Google Trend.
Tips Menulis Kreatif
Berikut 7 tips menulis artikel kreatif SEO untuk menembus media online terkemuka dan juga bisa dipakai untuk menulis dan mendongkrak peringkat blog atau media Anda.
Baca juga: 7 Aplikasi Menulis dan Strategi untuk Menghasilkan Uang
1. Angle
Sudut pandang atau angle adalah titik awal untuk membuat sebuah artikel. Pertimbangkan apa yang hendak Anda tulis. Cara menentukan angle dapat Anda lakukan dengan beberapa langkah berikut:
- Keilmuan. Logikanya adalah ketika Anda adalah seorang ekonom, tetapi menulis politik, orang akan meragukan analisis Anda. Kalaupun Anda sangat tertarik untuk menulis tentang politik, maka tulislah tentang ekonomi-politik.
- Domisili. Setelah menentukan latar belakang keilmuan dan profesi, langkah selanjutnya adalah dengan melihat wilayah kedudukan Anda. Ketika berbicara tentang ekonomi Aceh, misalnya, bila di meja seorang editor tersedor dua artikel dari dua ekonom, satu berasal dari sebuah universitas terkemuka di Aceh dan satu lagi dari seorang ekonom universitas terkemuka nasional, maka seorang editor pasti akan memilih tulisan ekonom dari universitas di Aceh.
- Isu terkini. Tulislah isu terkini. Untuk sebuah artikel berbentuk opini, tulislah artikel yang menyentuh isu-isu terkini yang menjadi fokus media yang ingin Anda sasar. Isu terkini di sebuah media biasanya menjadi bagian dari headline media tersebut dan dibahas berhari-hari. Jangan lewatkan bila Anda menemukan hal-hal yang demikian.
2. Angle Media
Lihat dan pahami angle media. Ini adalah tips menulis kreatif berikutnya. Di dunia dan Indonesia, ada beragam media dengan beragam sudut pandang. Ada media yang sifatnya umum dan media dengan fokus yang lebih spesifik. Media ekonomi atau pilitik misalnya.
Bila demikian mungkin akan lebih mudah memahaminya. Ada juga media umum, tetapi punya kecondongan atau berafiliasi pada pemikiran atau ideologi politik tertentu. Sebagai penulis Anda harus pandai-pandai arah media seperti ini.
Intinya seperti ini, sebuah media ingin tulisan yang muncul di medianya mencerminkan kiblat pemikiran media tersebut.
Baca juga: Trading Halal Menurut MUI dan IDX, Jangan Asal Cepat Kaya!
3. Bahasa Media
Pelajari terlebih dahulu bahasa media yang ingin Anda sasar. Ketika ingin menulis di Kompas, bahasanya tentu akan berbeda dengan bahasa di Media Indonesia atau Republika.
Tetapi, secara umum bahasa media adalah lugas dan mudah dipahami. Ketika Anda adalah seorang akademisi, Anda tidak bisa membawa bahasa ilmiah yang suit dipahami ke dalam artikel Anda.
Bahasa ilmiah bisa Anda pakai untuk menjelaskan sesuatu yang terjadi dan itu sebenarnya sudah ada teorinya berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya.
4. Kata Kunci
Media online akan menyukai artikel Anda yang punya kata kunci dan sudah Anda sebar secara merata, tetapi tanpa berlebihan.
Kata kunci dibutuhkan tidak hanya untuk memudahkan pencairan, tetapi agar pembaca lebih mudah memahami dan mencari kesimpulan dari artikel yang Anda tulis.
Artikel dengan panjang 1.000 kata misalnya, sedikitnya membutuhkan 6-9 kata kunci yang sudah tersebar di alinea-linea yang berbeda. Lebih baik lagi bila kata kunci dari artikel Anda terdapat dalam subjudul tulisan.
Sebaiknya, kata kunci sudah Anda sisipkan sejak awal menulis artikel. Tetapi bisa juga Anda sisip kemudian saat melakukan proses editing tulisan.
Kata kunci yang baik maksimal terdiri dari 4 suku kata.
Google Trend
Hal yang paling mudah dan bermanfaat adalah dengan menggunakan Google Trend untuk melakukan riset kata kunci. Dengan aplikasi ini Anda dapat menemukan artikel-artikel terbaru dari berbagai media online yang sedang populer.
Tidak hanya itu, aplikasi yang dimiliki oleh mesin pencari terbesar di dunia juga mempunyai grafik berisi kata kunci yang paling banyak dicari di seluruh belahan dunia. Dengan aplikasi ini pula, Anda bisa menemukan kata-kata kunci yang paling populer untuk tahun-tahun sebelumnya.
5. Judul
Tips menulis kreatif selanjutnya adalah dengan membuat judul yang pendek dan mudah dipahami. Judul yang baik adalah yang menggugah rasa ingin tau seseorang. Bukan yang sekedar bombastis atau menggunakan istilah-istilah yang malah tidak karuan.
Gunakan saja bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk menggambarkan sebuah tulisan yang ingin Anda tulis.
Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu adalah yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
6. Kata Kunci di Paragraf Pertama
Kata kunci pertama dari artikel harus muncul di paragraf pertama. Hal ini akan memungkinkan pembaca untuk dapat mengetahui fokus dari tulisan Anda sejak awal. Dengan demikian, pembaca dapat mengetahui bahwa artikel yang sedang mereka baca adalah benar-benar mereka butuhkan.
7. Readability
Media saat ini sangat mempertimbangkan hal ini. Readability adalah kemudahan untuk memahami sebuah artikel yang telah selesai penulisannya. Karena itu, tidak ada gunanya Anda mempelajari segudang tips menulis kreatif kalau tulisan Anda tidak readability.
Readability itu sendiri sangat terpengaruh oleh beberapa faktor, yaitu:
- Panjang Kalimat. Panjang kalimat yang baik adalah tidak lebih dari 25 suku kata. Bila Anda bisa membuatnya lebih pendek akan lebih bagus. Tetapi jangan sampai hal itu membuat pembaca tidak bisa menemukan maksud dari kalimat tulisan tersebut.
- Panjang Paragraf. Buat paragraf yang lebih pendek, sekitar tiga sampai empat baris lebih baik. Bila membutuhkan lebih panjang, maka itu hanya untuk satu atau dua paragraf saja.
- Kata Transisi. Pembaca membutuhkan kata transisi agar mereka lebih mudah memahami maksud dari artikel yang mereka baca. Karena itulah mereka membutuhkan kata-kata transisi. Misalnya, untuk menjelaskan banyak hal, Anda bisa menulisnya dengan kata-kata “pertama,” dan seterusnya. Contoh dari kata transisi lainnya adalah oleh karena itu, dan lain-lain.
- Keberagaman Kalimat. Jangan gunakan kata yang sama pada awal kalimat untuk menulis kalimat selanjutnya. Untuk itu Anda harus punya kosakata sebelum memulai menulis. Langkah yang bisa ditempuh adalah dengan memperbanyak membaca karya-karya dari para penulis lainnya.
- Kalimat Pasif. Hindari menggunakan kalimat-kalimat pasif yang terlalu banyak. Menggunakan kata-kata yang beawal ‘di,’ seperti, “diselesaikan” dalam kalimat adalah sama saja dengan membuat kalimat tersebut menjadi kalimat pasif.
- Subjudul. Buat subjudul bila artikel yang Anda tulis terlalu panjang dan mempunyai beberapa pokok bahasan untuk menjelaskan tema utama. Subjudul juga sebaiknya tidak terlalu panjang. Lebih baik bila hanya terdiri dari dua kata. Bila butuh yang lebih panjang sebaiknya tidak lebih dari empat suku kata.